Engkau getar petama penyebab bangunnya aku dari rasa tak bernama
Engkau haluan kanan dan kiri di setapak jalan
panjang ketika aku berpetualang
Engkau samar yang menyembunyikan keberadaan, namun
tetap terasa meski dalam ketidakpastian
Engkau pantaiku, tempat ombakku selalu datang,
singgah, dan pulang
Tuntun aku
Menjadi berani terbakar dalam kubangan
ketidaksesuaian
Ajari aku melebur tanpa harus takut hancur
Menikmati gelap ketika terang sudah tak lagi
dianggap
Menyamarkan luka serta menangis sendirian dan tak
perlu khawatir ketahuan
Kini aku tak butuh apa-apa, sebab telah kumiliki
segalanya:
Aku mencintaimu. Hingga lelah terus-terusan kuujar
hal itu
Kini aku tak harus berpikir bagaimana, sebab telah kaukuasai isi kepala
Jadi, bersedialah membuka hati, sebab kini, ada orang yang tengah menanti, kendati tak ada yang pasti
Coba meraih keberadaanmu
Tunggu aku
Yang sudah selangkah menuju pintu hatimu, membawa
alasan sekaligus pertanyaan:
Kenapa aku? Siapa Kamu?
Ditulis, pukul 00:18
di antara rasa kantuk dan lapar
di antara rasa kantuk dan lapar