Kepada R.F.M
Aku memandangmu sebagai cermin yang hidup
Padamu aku berkaca, menanyakan perihal wajah yang penuh luka
Engkau adalah sebagaian dari diriku yang kucicil lewat tetes peluh, pandangan sendu, rindu yang acap kali menggebu-gebu, dan segenap pertanyaan yang jawabannya tak pernah memuaskan
Engkau adalah muara tempat hasratku terkumpul, membentuk sungai kemudian surut di dasar laut
Engkau, rumah mungil berjendela dua, berhiaskan rangkaian bunga di setiap pintunya
Betapa itu mesra?
Engkau yang dinamis
Tunggal dari setiap cabang kekagumanku
Menghayatimu adalah cara terbaik untuk menggapai setiap rantingnya
Engkaulah gerak yang melambat, seketika cepat
Gelagatmu serupa teka-teki yang hanya bisa diisi jika dipikirkan lebih dari sekali
Engkau yang optimis
Bahkan kala Bulan tampak ingin menangis
Kala melewati ribuan malam dengan milyaran mimpi
Sebab, jika engkau ingin percaya
Kumiliki kasih yang kekal
Bahkan kala tubuhku binasa
Jika engkau ingin percaya....
Aku memandangmu sebagai cermin yang hidup
Padamu aku berkaca, menanyakan perihal wajah yang penuh luka
Engkau adalah sebagaian dari diriku yang kucicil lewat tetes peluh, pandangan sendu, rindu yang acap kali menggebu-gebu, dan segenap pertanyaan yang jawabannya tak pernah memuaskan
Engkau adalah muara tempat hasratku terkumpul, membentuk sungai kemudian surut di dasar laut
Engkau, rumah mungil berjendela dua, berhiaskan rangkaian bunga di setiap pintunya
Betapa itu mesra?
Engkau yang dinamis
Tunggal dari setiap cabang kekagumanku
Menghayatimu adalah cara terbaik untuk menggapai setiap rantingnya
Engkaulah gerak yang melambat, seketika cepat
Gelagatmu serupa teka-teki yang hanya bisa diisi jika dipikirkan lebih dari sekali
Engkau yang optimis
Bahkan kala Bulan tampak ingin menangis
Kala melewati ribuan malam dengan milyaran mimpi
Sebab, jika engkau ingin percaya
Kumiliki kasih yang kekal
Bahkan kala tubuhku binasa
Jika engkau ingin percaya....
23:43
15-04-15