12 Juli 2015

Sandaran


Padamu yang sedekat urat nadi, sedingin laut lepas, sehangat hembusan nafas...

Bagai guci ditebali debu, 
aku kehilangan arah menujuMu
secangkir teh pagi yang lupa diminum, 
sebab pemiliknya tergesa-gesa berangkat kerja

Bagai sepatu tua tak terpakai,
aku terlupa sumpahku terlupa janjiMu
hidangan malam yang telah dingin
kala ibu menunggu anaknya tak pulang-pulang sejak kemarin

Bagai lilin menipis,
aku bebatuan dikikis dingin malam dilibas panas siang
sebab angin menjatuhkan daun lantaran rindunya pada tanah
rindu setara seribu doa

Bagai kembang gula bersemut,
aku ilalang di padang gersang
mendamba embun
menunggu hujan
meminta sunyi
sandaran bagi aku dan nafasku yang merindukanMu







Medan, 02:06
12-07-15

Pengikut

Label

Wikipedia

Hasil penelusuran