Padamu yang sedekat urat nadi, sedingin laut lepas, sehangat hembusan nafas...
Bagai guci ditebali debu,
aku kehilangan arah menujuMu
secangkir teh pagi yang lupa diminum,
sebab pemiliknya tergesa-gesa berangkat kerja
Bagai sepatu tua tak terpakai,
aku terlupa sumpahku terlupa janjiMu
hidangan malam yang telah dingin
kala ibu menunggu anaknya tak pulang-pulang sejak kemarin
Bagai lilin menipis,
aku bebatuan dikikis dingin malam dilibas panas siang
sebab angin menjatuhkan daun lantaran rindunya pada tanah
rindu setara seribu doa
Bagai kembang gula bersemut,
aku ilalang di padang gersang
mendamba embun
menunggu hujan
meminta sunyi
sandaran bagi aku dan nafasku yang merindukanMu
Medan, 02:06
12-07-15