Bayangkanlah jika sekarang kamu sedang
berada di suatu tempat dalam suatu keadaan tertentu. Baik, barangkali akan
membingungkanmu. Mari kita buat beberapa pilihan rencana yang mungkin akan kamu
ingat.
1. 1. Kamu
sedang berada di dalam kereta, mengambil keberangkatan dari kota A menuju kota
B. Kamu berangkat dengan terburu-buru, sebab terlambat dan takut ketinggalan
kereta, atau;
2. 2. Kamu
tengah duduk santai sambil membaca buku di sebuah kedai kopi. Kamu tidak
menunggu siapa pun. Sendirian sambil menikmati kopimu dengan beberapa cemilan
ringan. Di luar hujan lamat-lamat turun, menghiasi kaca jendela dengan
titik-titik air, suasana sendu dan pas untuk menyendiri, atau;
3. 3. Kamu
sibuk mengerjakan draf proposal tugas akhir di sebuah perpustakaan kota.
Ditemani jejeran rak buku dan bahan-bahan riset berserakan di meja bacamu. Di
luar cuaca sedang panas terik, tetapi ruangan perpustakaan dingin ber-AC.
Akibat kelelahan kamu akhirnya tertidur, atau;
4. 4. Kamu
terjebak macet jalan di dalam mini bus yang kamu tumpangi. Begitu membosankan,
begitu pengap, begitu berisik oleh klakson-klakson kendaraan juga teriakan para
pengendara yang frustasi di jalan raya, atau;
5. 5. Kamu
sedang berada di sebuah ruang tunggu, menunggu antrian interview di sebuah
perusahaan dibidang jasa yang kamu sangat ingin bekerja di sana. Kamu menunggu
dengan persiapan dan perasaan campur aduk menjelang giliran wawancara.
Banyak pilihan yang dapat kamu ciptakan.
Kamu bebas memilih mau berada di situasi dan kondisi apa pun. Boleh salah satu
dari lima peristiwa di atas, atau kamu bisa mengarang sendiri peristiwa lain
sesuai dengan seleramu.
Pilihlah satu. Cukup satu saja, yang
menurut kamu situasi itu paling berkesan. Dan di situasi dalam peristiwa itu
kamu bertemu dengan Orang Asing. Tapi, siapakah Orang Asing itu? Apakah orang
asing itu? Di sini pun kita dapat membuat beberapa pengertian, ada istilah
Orang Asing dan Warga Negara. Jadi orang asing yang seperti apa yang hendak
kita sepakati bersama? Baiklah agar hal yang sesungguhnya sederhana ini tidak
menjadi pelik, kamu bisa memilih makna Orang Asing dari sini: (1) Orang Asing
bisa berupa orang lain yang belum kita kenal, yang membuat kamu sangat
berkeinginan untuk mengenalnya; (2) Bisa pula orang yang sudah kita kenal,
tetapi kita memutuskan untuk berhenti mengenalnya; (3) Bisa pula orang yang
betul-betul asing, berbeda dari kita, berbeda jenis rambut, jenis kulit, jenis
budaya, pokoknya sangat asing bagi kita; (4) Bisa pula orang yang sekadar
singgah di suatu tempat tertentu, untuk menetap beberapa saat, lalu nanti orang
tersebut akan kembali pergi, atau; (5) Orang Asing adalah, orang lain yang
hanya sekali saja kamu bertemu dengannya, seperti saat dalam perjalanan
panjang. Dalam perjalanan kita bertemu dengan Orang Asing yang tidak akan
pernah kita jumpai lagi.
Kamu bisa membuat defenisi Orang Asing
yang seturut dengan pendapatmu. Karena makna dapat meluas juga menyempit. Kamu
bisa membuat pengertian mengenai apa itu Orang Asing, sesuai dengan
pengalamanmu. Sebab sungguh alangkah terbatas pengalaman pribadi seseorang.
Maka karenanya kita butuh menggali pengalaman dari orang lain. Kini
bayangkanlah, Orang Asing itu tahu-tahu berada pula dalam situasi yang telah
kamu pilih untuk dikhayalkan. Jika kamu pria, kamu bisa membayangkan Orang
Asing itu sebagai wanita yang cantik. Jika kamu wanita, kamu bisa membayangkan
Orang Asing itu sebagai pria yang tampan. Bahkan jika kamu seorang homoseksual
atau aseksual sekalipun, kamu boleh membayangkannya sebagai makhluk yang
menarik perhatianmu sekaligus memenuhi kriteria idealmu.
Kini Orang Asing itu berada di satu
gerbong kereta yang sama denganmu. Kalian duduk berhadapan. Lama perjalanan
membuat kalian mengisi kekosongan waktu dengan saling bicara. Awalnya ucapan
ringan, sebelum akhirnya melebar dan jadi mengasikkan. Atau Orang Asing itu datang
dengan keadaan kehujanan, bersamaan ketika kedai kopi tengah ramai didatangi
orang-orang yang menghindari hujan. Lantaran tak mendapat tempat duduk, Orang
Asing itu berjalan menuju tempatmu, sebab ada satu kursi kosong di hadapanmu
yang ingin Orang Asing itu duduki. Orang Asing itu bertanya apakah kamu punya
tisu? Ia ingin membersihkan badan dari air hujan. Atau kini seorang asing
menepuk bahumu, kamu yang tertidur pulas di perpustakaan terbangun dan kaget.
Orang Asing itu membangunkanmu lantaran perpustakaan akan segera tutup.
Ternyata telah lama kamu tertidur di perpustakaan. Orang Asing itu malah
membantu kamu mengemasi barang-barang. Atau kemacetan jalan yang menjemukan
membuat kamu memaki sebal, sehingga mengejutkan penumpang di sebelahmu. Orang Asing
itu tertawa saat kamu berlaku demikian. Kalian akhirnya mengobrol panjang
tentang semerautnya tatanan kota. Atau seusai wawancara kerja, kamu dapati
kesialan tak lulus seleksi. Orang Asing yang juga baru usai diwawancarai
mengeluhkan hal yang sama. Kalian jadi saling cerita dan akhirnya memutuskan
makan siang bersama di satu warung dekat perusahaan tempat kalian melamar
pekerjaan.
Tapi, di kota yang kian padat ini,
adalah janggal bila mesti langsung bertingkah akrab dengan orang yang baru
pertama kali kita temui. Belum lagi pikiran-pikiran buruk di kepalamu. Siapa
yang dapat menjamin. Jangan-jangan Orang Asing itu adalah penyamun, yang akan
menculik dan menjual kamu ke luar negeri, barangkali untuk dijadikan pengemis.
Jadilah kamu korban perdagangan manusia. Akhir-akhir ini kamu banyak menonton
acara berita kriminal yang menyiarkan kabar tentang kasus menyeramkan terkait
bertemu dengan Orang Asing. Dan sungguh kamu tidak ingin hal itu menimpamu
pula.
Boleh jadi akan sangat menyenangkan jika
setiap Orang Asing yang kita temui adalah orang baik yang tidak perlu
diwaspadai. Dan kamu kini menduga, bahwa setiap Orang Asing adalah manusia yang
diciptakan dengan ciri-ciri khusus dan unik. Cara seseorang memegang,
melangkah, berbalik, atau berbicara bisa begitu beragam. Dari sekian banyak
manusia bagaimana bisa mereka terlihat berbeda satu sama lain? Atau barangkali ternyata
tidak berbeda sama sekali? Yang kamu lihat adalah miliaran manusia dengan
karakter yang berbeda-beda atau karakter yang sama dari miliaran manusia? Apa
yang kamu pikirkan akan menjelma apa yang kamu ucapkap. Begitupun yang kamu ucapkan
akan menjelma apa yang kamu lakukan. Dan apa yang kamu lakukan akan menjadi
karaktermu. Karakter, sesuatu yang barangkali nanti akan kamu rindukan.
Jadi ternyata kita bisa langsung suka, atau
terpanah, atau terpesona saat bertemu dengan Orang Asing yang memiliki karakter
yang membuat kita bisa merindukannya. Kita berharap bisa bertemu dengannya
lagi. Di situasi yang sama atau di situasi yang lain. Tapi tahukah kamu
ternyata dalam hidup ini, kita telah akrab dengan banyak Orang Asing. Kamu
bahkan bebas membagi kisahmu seharian ini pada sosok maya dalam jaringan
digital. Kisah-kisah yang barangkali enggan kamu ceritakan dengan orang yang
kamu kenal, malah mudah kamu ungkapkan pada Orang Asing. Tak jarang kamu
bertukar saran dengannya. Hei! Bukankah saat membaca tulisan ini kamu pun
tengah berkomunikasi dengan Orang Asing? Bukankah, kita sedang berbicara? Kamu
tengah berbincang-bincang dengan Orang Asing, yang berkata-kata lewat baris
kalimat dan paragraf. Dan tahu-tahu telah lama kamu dan Orang Asing itu saling
tukar pendapat.
Kamu telah beberapa jenak bersama Orang Asing yang
berceloteh tidak keruan. Berbagi cerita dan kesan. Bahwa Orang Asing itu sedang
membagi perasaannya dengan kamu. Mungkin geli, sedih, tawa, rasa takut, kecewa,
dan segala jenis perasaan lainnya, yang tiba-tiba menyelubungimu. Cerita ini
akan kamu kenang sebagai cerita bersama Orang Asing, yang nanti barangkali akan
kamu lupakan, sebab cerita ini tidak begitu penting. Atau mungkin, kamu akan
mengingatnya untuk waktu yang cukup lama. Sebab ternyata bersama Orang Asing
itu, kamu merasakan hal yang serupa, seolah dua orang yang sudah lama saling
mengenal. Dan barangkali kamu sedang berpikir, meninjau ulang, bahwa
sesungguhnya konsep Orang Asing itu tidak ada. Hanya berupa satu karakter yang
ternyata saling dipantulkan oleh milyaran manusia.
Kini coba bayangkan kembali. Bayangkanlah jika
sekarang kamu sedang berada di suatu tempat dalam suatu keadaan tertentu
bersama Orang Asing. Pada satu situasi dan keadaan yang telah kamu pilih.
Bersama satu Orang Asing yang telah kamu reka. Pilih satu. Cukup satu saja.
(Catatan iseng di tengah banyak orang asing).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar