11 Maret 2017

Bertemu Orang Asing




Bayangkanlah jika sekarang kamu sedang berada di suatu tempat dalam suatu keadaan tertentu. Baik, barangkali akan membingungkanmu. Mari kita buat beberapa pilihan rencana yang mungkin akan kamu ingat.

1.   1. Kamu sedang berada di dalam kereta, mengambil keberangkatan dari kota A menuju kota B. Kamu berangkat dengan terburu-buru, sebab terlambat dan takut ketinggalan kereta, atau;
2.     2.  Kamu tengah duduk santai sambil membaca buku di sebuah kedai kopi. Kamu tidak menunggu siapa pun. Sendirian sambil menikmati kopimu dengan beberapa cemilan ringan. Di luar hujan lamat-lamat turun, menghiasi kaca jendela dengan titik-titik air, suasana sendu dan pas untuk menyendiri, atau;
3.      3. Kamu sibuk mengerjakan draf proposal tugas akhir di sebuah perpustakaan kota. Ditemani jejeran rak buku dan bahan-bahan riset berserakan di meja bacamu. Di luar cuaca sedang panas terik, tetapi ruangan perpustakaan dingin ber-AC. Akibat kelelahan kamu akhirnya tertidur, atau;
4.      4. Kamu terjebak macet jalan di dalam mini bus yang kamu tumpangi. Begitu membosankan, begitu pengap, begitu berisik oleh klakson-klakson kendaraan juga teriakan para pengendara yang frustasi di jalan raya, atau;
5.     5.  Kamu sedang berada di sebuah ruang tunggu, menunggu antrian interview di sebuah perusahaan dibidang jasa yang kamu sangat ingin bekerja di sana. Kamu menunggu dengan persiapan dan perasaan campur aduk menjelang giliran wawancara.
Banyak pilihan yang dapat kamu ciptakan. Kamu bebas memilih mau berada di situasi dan kondisi apa pun. Boleh salah satu dari lima peristiwa di atas, atau kamu bisa mengarang sendiri peristiwa lain sesuai dengan seleramu.
Pilihlah satu. Cukup satu saja, yang menurut kamu situasi itu paling berkesan. Dan di situasi dalam peristiwa itu kamu bertemu dengan Orang Asing. Tapi, siapakah Orang Asing itu? Apakah orang asing itu? Di sini pun kita dapat membuat beberapa pengertian, ada istilah Orang Asing dan Warga Negara. Jadi orang asing yang seperti apa yang hendak kita sepakati bersama? Baiklah agar hal yang sesungguhnya sederhana ini tidak menjadi pelik, kamu bisa memilih makna Orang Asing dari sini: (1) Orang Asing bisa berupa orang lain yang belum kita kenal, yang membuat kamu sangat berkeinginan untuk mengenalnya; (2) Bisa pula orang yang sudah kita kenal, tetapi kita memutuskan untuk berhenti mengenalnya; (3) Bisa pula orang yang betul-betul asing, berbeda dari kita, berbeda jenis rambut, jenis kulit, jenis budaya, pokoknya sangat asing bagi kita; (4) Bisa pula orang yang sekadar singgah di suatu tempat tertentu, untuk menetap beberapa saat, lalu nanti orang tersebut akan kembali pergi, atau; (5) Orang Asing adalah, orang lain yang hanya sekali saja kamu bertemu dengannya, seperti saat dalam perjalanan panjang. Dalam perjalanan kita bertemu dengan Orang Asing yang tidak akan pernah kita jumpai lagi.
Kamu bisa membuat defenisi Orang Asing yang seturut dengan pendapatmu. Karena makna dapat meluas juga menyempit. Kamu bisa membuat pengertian mengenai apa itu Orang Asing, sesuai dengan pengalamanmu. Sebab sungguh alangkah terbatas pengalaman pribadi seseorang. Maka karenanya kita butuh menggali pengalaman dari orang lain. Kini bayangkanlah, Orang Asing itu tahu-tahu berada pula dalam situasi yang telah kamu pilih untuk dikhayalkan. Jika kamu pria, kamu bisa membayangkan Orang Asing itu sebagai wanita yang cantik. Jika kamu wanita, kamu bisa membayangkan Orang Asing itu sebagai pria yang tampan. Bahkan jika kamu seorang homoseksual atau aseksual sekalipun, kamu boleh membayangkannya sebagai makhluk yang menarik perhatianmu sekaligus memenuhi kriteria idealmu.
Kini Orang Asing itu berada di satu gerbong kereta yang sama denganmu. Kalian duduk berhadapan. Lama perjalanan membuat kalian mengisi kekosongan waktu dengan saling bicara. Awalnya ucapan ringan, sebelum akhirnya melebar dan jadi mengasikkan. Atau Orang Asing itu datang dengan keadaan kehujanan, bersamaan ketika kedai kopi tengah ramai didatangi orang-orang yang menghindari hujan. Lantaran tak mendapat tempat duduk, Orang Asing itu berjalan menuju tempatmu, sebab ada satu kursi kosong di hadapanmu yang ingin Orang Asing itu duduki. Orang Asing itu bertanya apakah kamu punya tisu? Ia ingin membersihkan badan dari air hujan. Atau kini seorang asing menepuk bahumu, kamu yang tertidur pulas di perpustakaan terbangun dan kaget. Orang Asing itu membangunkanmu lantaran perpustakaan akan segera tutup. Ternyata telah lama kamu tertidur di perpustakaan. Orang Asing itu malah membantu kamu mengemasi barang-barang. Atau kemacetan jalan yang menjemukan membuat kamu memaki sebal, sehingga mengejutkan penumpang di sebelahmu. Orang Asing itu tertawa saat kamu berlaku demikian. Kalian akhirnya mengobrol panjang tentang semerautnya tatanan kota. Atau seusai wawancara kerja, kamu dapati kesialan tak lulus seleksi. Orang Asing yang juga baru usai diwawancarai mengeluhkan hal yang sama. Kalian jadi saling cerita dan akhirnya memutuskan makan siang bersama di satu warung dekat perusahaan tempat kalian melamar pekerjaan.
Tapi, di kota yang kian padat ini, adalah janggal bila mesti langsung bertingkah akrab dengan orang yang baru pertama kali kita temui. Belum lagi pikiran-pikiran buruk di kepalamu. Siapa yang dapat menjamin. Jangan-jangan Orang Asing itu adalah penyamun, yang akan menculik dan menjual kamu ke luar negeri, barangkali untuk dijadikan pengemis. Jadilah kamu korban perdagangan manusia. Akhir-akhir ini kamu banyak menonton acara berita kriminal yang menyiarkan kabar tentang kasus menyeramkan terkait bertemu dengan Orang Asing. Dan sungguh kamu tidak ingin hal itu menimpamu pula.
Boleh jadi akan sangat menyenangkan jika setiap Orang Asing yang kita temui adalah orang baik yang tidak perlu diwaspadai. Dan kamu kini menduga, bahwa setiap Orang Asing adalah manusia yang diciptakan dengan ciri-ciri khusus dan unik. Cara seseorang memegang, melangkah, berbalik, atau berbicara bisa begitu beragam. Dari sekian banyak manusia bagaimana bisa mereka terlihat berbeda satu sama lain? Atau barangkali ternyata tidak berbeda sama sekali? Yang kamu lihat adalah miliaran manusia dengan karakter yang berbeda-beda atau karakter yang sama dari miliaran manusia? Apa yang kamu pikirkan akan menjelma apa yang kamu ucapkap. Begitupun yang kamu ucapkan akan menjelma apa yang kamu lakukan. Dan apa yang kamu lakukan akan menjadi karaktermu. Karakter, sesuatu yang barangkali nanti akan kamu rindukan.
Jadi ternyata kita bisa langsung suka, atau terpanah, atau terpesona saat bertemu dengan Orang Asing yang memiliki karakter yang membuat kita bisa merindukannya. Kita berharap bisa bertemu dengannya lagi. Di situasi yang sama atau di situasi yang lain. Tapi tahukah kamu ternyata dalam hidup ini, kita telah akrab dengan banyak Orang Asing. Kamu bahkan bebas membagi kisahmu seharian ini pada sosok maya dalam jaringan digital. Kisah-kisah yang barangkali enggan kamu ceritakan dengan orang yang kamu kenal, malah mudah kamu ungkapkan pada Orang Asing. Tak jarang kamu bertukar saran dengannya. Hei! Bukankah saat membaca tulisan ini kamu pun tengah berkomunikasi dengan Orang Asing? Bukankah, kita sedang berbicara? Kamu tengah berbincang-bincang dengan Orang Asing, yang berkata-kata lewat baris kalimat dan paragraf. Dan tahu-tahu telah lama kamu dan Orang Asing itu saling tukar pendapat.
Kamu telah beberapa jenak bersama Orang Asing yang berceloteh tidak keruan. Berbagi cerita dan kesan. Bahwa Orang Asing itu sedang membagi perasaannya dengan kamu. Mungkin geli, sedih, tawa, rasa takut, kecewa, dan segala jenis perasaan lainnya, yang tiba-tiba menyelubungimu. Cerita ini akan kamu kenang sebagai cerita bersama Orang Asing, yang nanti barangkali akan kamu lupakan, sebab cerita ini tidak begitu penting. Atau mungkin, kamu akan mengingatnya untuk waktu yang cukup lama. Sebab ternyata bersama Orang Asing itu, kamu merasakan hal yang serupa, seolah dua orang yang sudah lama saling mengenal. Dan barangkali kamu sedang berpikir, meninjau ulang, bahwa sesungguhnya konsep Orang Asing itu tidak ada. Hanya berupa satu karakter yang ternyata saling dipantulkan oleh milyaran manusia.
Kini coba bayangkan kembali. Bayangkanlah jika sekarang kamu sedang berada di suatu tempat dalam suatu keadaan tertentu bersama Orang Asing. Pada satu situasi dan keadaan yang telah kamu pilih. Bersama satu Orang Asing yang telah kamu reka. Pilih satu. Cukup satu saja.

(Catatan iseng di tengah banyak orang asing).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Label

Wikipedia

Hasil penelusuran